1. Total Life-cycle Asset Management menurut John D. Campbell
Total
Life-cycle Asset Management
(Campbell, J.D, Andrew K.S. Jardine, and Joe McGlynn (2011:16). Asset Management Excellence: Optimizing Equipment Life-Cycle Decisions)
(Campbell, J.D, Andrew K.S. Jardine, and Joe McGlynn (2011:16). Asset Management Excellence: Optimizing Equipment Life-Cycle Decisions)
Pada
Total Life-cycle Asset Management, Campbell menyatakan bahwa dalam aset
itu sendiri ada siklusnya yang berawal dari plan/perencanaan, evaluate
design/evaluasi desain, create procure/memperoleh aset, operate/mengoprasikan
aset, maintain/memelihara aset, modify/memodifikasi aset, dispose/membuang
aset, dan seterusnya berulang sampai membuat siklus aset itu sendiri.
2.
Siklus Alur Aset menurut Dr. A. Gima Sugiama
Siklus Alur Aset
(Sugiama, 2014)
Dalam
manajemen aset terdapat siklus aset. Siklus aset merupakan sebuah alur suatu
aset dari awal sampai akhir umurnya. Alur pertama, sebelum memiliki suatu aset
kita perlu merencanakan kebutuhan aset apakah yang akan dibeli untuk
kepentingan individu maupun organisasi. Lalu setelah sudah ditetapkan aset apa
yang dibutuhkan, barulah dilakukan pengadaan aset pada alur kedua. Saat
pengadaan aset kita bisa membeli, menyewa, dll aset yang kita butuhkan. Setelah
dilakukan pengaadaan, maka dilakukanlah inventarisasi aset. Pada alur ketiga
ini, aset akan dilakukan pegecekan, pengidentifikasian, penghitungan, penilaian
kondisi serta membandungkannya dengan yang tercantum dalam buku inventaris.
Intinya aset akan dilakukan pembukuan dan pengidentifikasian. Lalu alur keempat
dilakukan legal audit aset dimana aset akan dilakukan pemeriksaan untuk
mengenal status kepemilikan dan pegidentifikasian kemungkinan terjadi berbagai
masalah hukum. Barulah alur kelima dilakukan penilaian aset yang telah kita
dapatkan. Setelah itu pada alur keenam kita tinggal mengoprasikan aset, tetapi
selain dioprasikan aset haruslah dibarengi dengan pemeliharaan aset itu
sendiri. Setelah beberapa lama dipakai,aset akan dinyatakan layak atau tidak
untuk kedepannya. Jika masih layak, aset dapat dilakukan pembeharuan, tetapi
bila tidak bisa dilakukan penghapusan aset. Aset yang dihapus bisa dilakukan
pemusnahan, tetapi bisa saja dilakukan pengalihan aset seperti penjualan aset,
hibah, dan penyertaan modal.
Proses Penilaian Aset
Penilaian aset adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud (tangible assets) maupun harta tidak berwujud (intangible assets), berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku (Sugiama, 2013:200).
Penilaian aset merupakan proses penting dalam manajemen aset karena sebelum aset dapat benar-benar dioprasikan, aset harus dinilai terlebih dahulu. Dalam hal ini, penilaian aset merupakan salah satu proses dalam siklus aset yang masuk kategori sulit.
Tujuan spesifik dan alasan penilaian aset adalah:
1 Melengkapi aplikasi pinjaman
2. Pengembangan dan rehabilitasi perusahaan
3. Perusahaan yang akan go public
4. Penutupan asuransi
5. Perusahaan merger/akuisisi
6. Pemidahan hak dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya
7. Likuidasi perusahaan
8. Penetapan NJOP PBB
Proses penilaian aset yaitu:
1. Pendefinisian masalah
2. Pengumpulan dananalisis data pendahuluan
3. Pengumpulan data dan analisis persaingan
4. Analisis The Highest and Best Use
5. Aplikasi pendekatan (cost,market,& income)
6. Rekonsiliasi indikasi nilai dan estimasi nilai akhir
7. Pembuatan Laporan Hasil
Jenis Penilaian Aset ada 2, yaitu :
- Penilaian Properti : Menghitung dan menilai aset atas objek yang dinilai secara fisik pada saat penilaian dilaksanakan
- Penilaian Bisnis : menghitung nilai aset atas dasar nilai fisik untuk kepentingan bisnis di masa datang dengan dasar aset masa kini.
Proses Penilaian Aset
Penilaian aset adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud (tangible assets) maupun harta tidak berwujud (intangible assets), berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku (Sugiama, 2013:200).
Penilaian aset merupakan proses penting dalam manajemen aset karena sebelum aset dapat benar-benar dioprasikan, aset harus dinilai terlebih dahulu. Dalam hal ini, penilaian aset merupakan salah satu proses dalam siklus aset yang masuk kategori sulit.
Tujuan spesifik dan alasan penilaian aset adalah:
1 Melengkapi aplikasi pinjaman
2. Pengembangan dan rehabilitasi perusahaan
3. Perusahaan yang akan go public
4. Penutupan asuransi
5. Perusahaan merger/akuisisi
6. Pemidahan hak dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya
7. Likuidasi perusahaan
8. Penetapan NJOP PBB
Proses penilaian aset yaitu:
1. Pendefinisian masalah
2. Pengumpulan dananalisis data pendahuluan
3. Pengumpulan data dan analisis persaingan
4. Analisis The Highest and Best Use
5. Aplikasi pendekatan (cost,market,& income)
6. Rekonsiliasi indikasi nilai dan estimasi nilai akhir
7. Pembuatan Laporan Hasil
Jenis Penilaian Aset ada 2, yaitu :
- Penilaian Properti : Menghitung dan menilai aset atas objek yang dinilai secara fisik pada saat penilaian dilaksanakan
- Penilaian Bisnis : menghitung nilai aset atas dasar nilai fisik untuk kepentingan bisnis di masa datang dengan dasar aset masa kini.
Daftar Pustaka :
1. Campbell, J.D, Andrew K.S. Jardine, and Joe McGlynn (2011:16). Asset
Management Excellence: Optimizing Equipment Life-Cycle Decisions
2. Sugiama, Gima (2013:27). Manajemen Aset
Pariwisata. Bandung : Guardaya Intimarta
3. Sugiama, Gima (2013:200). Manajemen Aset Pariwisata. Bandung : Guardaya Intimarta
3. Sugiama, Gima (2013:200). Manajemen Aset Pariwisata. Bandung : Guardaya Intimarta
Artikelnya sangat bermanfaat udah dipahami terima kasih dan jangan lupa kunjungi Software Asset Management Indonesia
BalasHapus